Sunday 4 July 2010

Asy Syaja'ah

I. DEFINISI

Sifat atau karakter berani

II. RASULULLAH SENANTIASA MEMINTA RASA BERANI

Doa yang senantiasa dipanjatkan Rasullullah yakni :

“Allahumma innii au’dzubika minalhammi wal hazan. Wa au’dzubika minal ajzi wal kasal. Wa au’dzubika min gholabatiddayni waqohrirrijaal.”

Artinya : “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari rasa susah dan sedih. Aku berlindung kepadamu dari rasa lemah dan malas. Aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada-Mu dari lilitan hutang dan tekanan orang lain.”

III. HAKIKAT

Sifat Asy-Syaja’ah ini tidak ada kaitannya dengan keturunan, ras, suku, darimana seseorang berasal, ataupun urutan kelahiran seseorang dalam keluarga. Dalam masyarakat seringkali kita mendengar bahwa wanita Aceh merupakan wanita berani, sedangkan wanita solo terkenal dengan wanita lemah lembut dan pemalu. Kita juga sering kali mendengar doktrin bahwa anak sulung akan bersifat berani sedangkan anak bungsu cenderung bersifat manja dan penakut. Hal-hal semacam ini yang kemudian dipercayai oleh masyarakat, sehingga cenderung mereka beranggapan bahwa sifat Asy-Syaja’ah ini tidak dimiliki oleh semua orang karena hanya orang-orang dari daerah tertentu ataupun anak pertama yang memilikinya. Pola pemikiran seperti inilah yang harus kita patahkan, karena Asy Syaja’ah berhak dimiliki oleh siapa saja.

Asy Syaja’ah merupakan salah satu hal yang harus dimiliki oleh seseorang agar dapat menjadi muslim yang kaffah, karena Asy Syaja’ah merupakan bagian dari ahlak islam.

IV. KONTEKS

Asy Syaja’ah digunakan dalam membela dan menegakkan Islam.

V. MANFAAT

1. Menjadi orang yang percaya diri.

Asy Syaja’ah dapat menumbuhkan rasa percaya diri. Dengan rasa percaya diri ini maka kita akan dapat berdakwah.

2. Kemampuan untuk mengatasi rintangan.

Asy Syaja’ah membuat seseorang mempunyai jiwa petarung, sehingga orang tersebut akan lebih siap dalam menghadapi segala permasalahan, cobaan hidup, godaan, halangan dan rintangan tanpa kenal menyerah.

3. Kebesaran jiwa.

Asy Syaja’ah akan membuat seseorang senantiasa untuk berlapang dada. Ia siap menghadapi kegagalan. Ujian hidup tidak akan membuatnya terpukul dan patah semangat.

4. Kehidupan yang sukses.

5. Dapat beramal secara optimal.

VI. KIAT MENUMBUHKAN ASY SYAJA’AH

1. Senantiasa berada dalam koridor kebenaran.

Apabila kita senantiasa menjadi seseorang yang jujur, amanah dan selalu berada dalam kebenaran maka keberanian akan selalu mengiringi perjalanan hidup ini.

2. Menguatkan keimanan dan ketaqwaan pada Allah SWT.

Apabila kita senantiasa mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah akan senantiasa berada disisi kita sehingga kita akan terhindar dari perbuatan keji dan munkar dan selalu berada dalam koridor kebenaran.

3. Berdoa agar diberi keberanian.

Seperti yang dicontohkan oleh Rasullullah.

4. Istiqomah dalam hidup berjamaah

Hidup berjamaah sangat bermanfaat bagi kondisi keimanan seseorang. Dengan hidup berjamaah maka akan ada kontrol dalam kehidupan kita, karena akan senantiasa ada orang-orang yang mengingatkan kita apabila kita melakukan kekhilafan ataupun merangkul kita apabila kondisi keimanan kita sedang menurun.

VII. PRAKTEK

1. Berani menyampaikan kebenaran dengan cara yang baik.

Dalam kehidupan kita akan menemukan kemungkaran, kemaksiatan, ketidakadilan dan lain sebagainya. Apabila kita menemui hal tersebut, kita harus berani menyampaikan kebenaran dengan cara yang baik dan benar.

2. Berani bersikap istiqomah dengan orang yang berbeda prinsip dengan kita.

Perbedaan prinsip dalam kehidupan seringkali kita jumpai dalam hidup bermasyarakat. Karena itu kita harus berusaha berpegang teguh pada prinsip yang kita miliki kapan saja dan dimana saja.